Assalam mu'alaikum
^^
Kawan, apa kabar
imanmu hari ini? Masih istiqomah kah?
Dalam kepalaku ini
sudah ada banyak hal yang ingin kuceritakan, mulai dari peristiwa menegangkan
di kampus tadi pagi, rapat panitia Advance 2011 tadi siang, ifthar rutin tadi
sore, pembinaan tahfidz ba'da maghrib, bahkan saat syukuran kecil di asrama dalam
menyambut milad salah satu pengurus YPM Salman ITB barusan.
Sayangnya, kantukku
masih memberkas sampai kini. Masih lelah raga ini gara-gara kantuk yang kutahan
penuh tadi malam. Tak bisa kubayangkan bagaimana sel-selku akan melakukan
proses metabolismenya, masih seperti sedia kala kah atau sudah terengah-engah
demi mencapai keadaan homeostatis. Tadi subuh saja suhu badanku meningkat cukup
drastis, alasan yang cukup kuat untuk membuatku tidak bisa mengikuti shalat
jemaah di mesjid meski jarak yang harus ditempuh ke sana tidak lebih dari 100
meter dari tempatku berbaring.
Aih, lemah sekali
T^T
Kemarin itu menjadi
pembelajaran yang sangat berharga bagiku, bahkan membuatku merenung dan
merenung terus sepanjang hari. Benar kata beberapa temanku bahwa pilihan yang
diambil terkadang tak sejalan dengan tujuan awal yang ingin dicapai. Bukan
karena payahnya diri dalam menempuh perjalanan hidup, melainkan mungkin di
tengah-tengah jalan kita menemukan hal yang baru yang ternyata kebaikannya
melebihi tujuan awal itu. Contoh sederhana adalah tentang diriku sendiri. aku
yang ngotot, keras kepala, bahkan sering kali meremehkan orang lain ketika
melihat mereka sedang sibuk mengerjakan suatu tugas di kepanitiaan tertentu.
"Ah, untuk apa kuliah dibuat susah? Sibuk di sini lah, di sana lah,
padahal tugas kuliah saja belum dibereskan sampai tuntas. Mahasiswa kok
repot?" ejekku setiap kali melihat teman-teman yang sibuk mondar-mandir
mengerjakan tugas acara. Pemikiran awalku mungkin bisa diterima, karena memang
benar bahwa akademik merupakan hal yang utama melebihi segalanya. Dan memang
itulah alasan yang membuatku memberanikan diri merantau di Bandung 2 tahun
silam meski sama sekali tak ada sanak-saudara yang kukenal di sini.
Kini aku terjebak
dengan perkataanku sendiri. Banyak organisasi dan forum yang kuikuti, bahkan
kuliah kini bukan lagi menjadi prioritas utama. Seperti peristiwa kemarin, saat
tugas-tugas kuliah menumpuk dan rapat organisasi menanti. Meskipun aku tahu tugas-tugas
itu membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan, tetap saja agenda rapat dan
diskusi kujalankan. Alhasil, semua tugas kuliah baru mulai kukerjakan ketika
waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam dan berhasil diselesaikan pada pukul 7
pagi hari tadi. Kesehatanku berangsur memburuk, demam dan gastritisku kambuh
lebih sering dari biasanya. Bahkan yang paling ekstrim, beberapa kali aku
sempat mengalami vertigo dan terakhir kali jatuh pingsan pada hari Sabtu
kemarin.
Ada sedikit
penyesalan yang tertinggal dalam hati. Bukan tentang bagaimana buruknya aku
mengatur pola makan, bukan karena kurangnya waktu yang kupunyai untuk
beristirahat, bukan pula karena seringnya aku melupakan tugas-tugas kuliah
serta piket asrama yang seharusnya kujalani dengan segenap usaha serta fokus
diri. Aku hanya menyesalkan diriku. Ya, dirku sendiri. Bagaimana mungkin aku
menjadi begitu keji? Tujuan utamaku hanya satu, lulus cepat. Aku ingin segera
mengabdikan diri sepenuhnya pada orang tua, adik-adik, saudara, warga desa
Babakan bahkan rakyat Indonesia. Tapi hal itu sepertinya mulai menjauh dari
bayanganku. Sebab kini semua fokus dan waktu yang kupunyai kugunakan sepenuhnya
untuk organisasi dan forum yang kuikuti.
Satu sandaran yang
kini kupertahankan kuat-kuat. Semoga Allah meridhai setiap hal yang kulakukan.
Aku yakin, jalan dakwah ini tak akan terasa lama. Karena sesungguhnya, tidak
ada hal yang lebih menyenangkan selain mengajak orang pada kebaikan, apapun metode
yang dilakukan.
Jadi, setiap kali
kuambil langkah, katakan saja :
Bismillaahir
rahmaanir rahiim....
Hidup itu harus kita desain... Kita sudah diberikan anugerah hidup oleh Allah.
ReplyDeleteAllah menciptakan kita 'by design', jadi kita harus mendesain hidup kita juga, mau diarahkan ke mana.
Tetaplah memohon pada-Nya, baik memohon dimudahkan urusan maupun meminta kekuatan untuk menjalani urusan tersebut...
Dan ingat! Harus tawazun antara dunia dan akhirat... tapi tawazun bukan berarti sama rata..
Semangat!! <-- yang sering kau bilang :D
Hmm...nuhun pisan lah buat segala masukannya :)
Delete