Ada banyak cerita ketika kita menemukan teman dan lingkungan baru. Tidak selalu hal-hal yang menyenangkan, memang. Ada pula momen ketika kita kesal bahkan marah. Meski demikian, percayalah, di sana kita akan merasa menemukan kepingan puzzle hidup yang lain. Sehingga pada akhirnya, tidak ada kata yang mampu melukiskan isi hati selain berlipat syukur atas anugerah sebuah pertemuan dari-Nya. PBM, kependekan dari Pembina Bidik Misi, nama tim kami. Saya masih ingat awal mula bergabung di sana. Seorang teman yang sudah sekian lama menjadi pengurus, tiba-tiba meminta saya menjadi salah satu bagian dari tim. Waktu itu saya katakan, "Khawatir enggak amanah. Orang lain in syaa Allaah masih banyak yang punya kapabilitas lebih tinggi" Kemudian kalimat saya dibalas dengan, "Bukan soal siapa yang punya kapabilitas tinggi, Asih. Kamu diminta pegang amanah, berarti kamu yang terpilih. Tugasmu adalah ikhtiar. Itu aja." Tertohok? Ya, tentu saja. Itu adalah kalimat serupa y
Merekah di antara karunia, Lillah...