Skip to main content

Ikhtiar di Lingkungan Baru

Ada banyak cerita ketika kita menemukan teman dan lingkungan baru. Tidak selalu hal-hal yang menyenangkan, memang. Ada pula momen ketika kita kesal bahkan marah. Meski demikian, percayalah, di sana kita akan merasa menemukan kepingan puzzle hidup yang lain. Sehingga pada akhirnya, tidak ada kata yang mampu melukiskan isi hati selain berlipat syukur atas anugerah sebuah pertemuan dari-Nya.

PBM, kependekan dari Pembina Bidik Misi, nama tim kami. Saya masih ingat awal mula bergabung di sana. Seorang teman yang sudah sekian lama menjadi pengurus, tiba-tiba meminta saya menjadi salah satu bagian dari tim. Waktu itu saya katakan, "Khawatir enggak amanah. Orang lain in syaa Allaah masih banyak yang punya kapabilitas lebih tinggi" Kemudian kalimat saya dibalas dengan, "Bukan soal siapa yang punya kapabilitas tinggi, Asih. Kamu diminta pegang amanah, berarti kamu yang terpilih. Tugasmu adalah ikhtiar. Itu aja."

Tertohok? Ya, tentu saja. Itu adalah kalimat serupa yang sering terlontar dari orang-orang di sekitar saya. Entah karena saya yang sangat berhati-hati terhadap amanah, atau itu merupakan buah dari rasa pesimis saya selama ini. Keduanya nampak tidak jauh berbeda bagi saya.

Ah, in syaa Allaah, in syaa Allaah...
Benar, tugas manusia hanyalah ikhtiar. Manusia bisa memilih, namun ketatapan hanyalah milik Allah, Rabb semesta.

Anyway, tidak terasa keberadaan saya di sana sudah masuk bulan 4. Liku dan tantangan membenahi apa yang kami kerjakan setidaknya berhasil menautkan hati saya dalam berteman dengan sebagian besar orang. Saya ingin bercerita panjang tentang karakter masing-masing anggota sedikit banyak yang saya ketahui. Tapi mungkin nanti saja, ketika saya sedang bersemangat untuk menulis :)

Survey Outbound @Curug Sigay, 17 April 2016





Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...