Skip to main content

Posts

Showing posts from 2023

Mati

Apakah kamu pernah terbayang proses kematian? Saya sering. Dua kali saya mengalami kematian lewat mimpi. Di mimpi pertama, saya melihat diri saya sendiri tengah mengapung di atas lautan warna warni dengan air terjun di sampingnya. Saya melihat tubuh saya menggeliat. Sakit sekali, sungguh. Padahal cuma mimpi, tapi sampai terbangun sakitnya masih terus terbayang. Di mimpi kedua, tetiba saya berada di dalam liang kubur. Kondisinya sangat gelap. Saya ketakutan. Saya berusaha mencari teman, tapi nihil. Ketika terbangun saya masih saja diserang rasa takut tersebut. Beberapa malam setelahnya saya sulit tidur dan harus terus ditemani suami. Sejak itu saya kian takut mati. Bukan hanya takut akan neraka, tapi juga bagaimana cara melewati proses kematian itu sendiri membuat saya takut luar biasa. Kata Rasulullah SAW, sakitnya sakaratul maut itu, seperti tiga ratus kali sakitnya tusukan pedang. Apakah bisa kamu bayangkan seperti apa sakitnya? Belum lagi menghadapi gelap dan mencengkamnya liang kub

Melepas Mimpi

Semakin menua saya menyadari bahwa manusia cenderung semakin berkeinginan sederhana. Atau itu hanya saya? Dahulu saya berpikir menjadi manusia dengan segudang prestasi, gaji dua dijit, punya banyak relasi, bisa sering traveling, adalah sebagian pencapaian hidup yang layak diperjuangkan. Kini, cukup dengan keheningan, sebuah buku cetak tua juga segelas kopi di pagi hari, adalah sebuah kemewahan bagi saya. Kontras sekali bukan? Saya banyak memikirkan ini. Beberapa tahun lalu, di awal pernikahan ketika suami memaksa saya berhenti bekerja, hati saya sangat terluka. Sejujurnya, bukan karena harus merelakan diri tak berpenghasilan. Sebab saya yakin suami saya adalah lelaki yang sangat mampu menafkahi. Pun jika kurang, saya yakin dengan segenap hati bahwa dia adalah lelaki yang punya prinsip dan bertanggung jawab terhadap keluarga. Lagi pula, saya bukan wanita yang memandang uang sebagai dasar kehidupan. Mengapa dulu saya sangat terluka dengan keputusan berhenti bekerja? Sebab suami menghajar

Beratnya Menjadi Ibu

Sebulan lebih anak-anak sakit. Sebulan lebih bolak-balik ke RS, rutin menjalani drama anak sulit minum obat-muntah-menangis-tetap harus minum obat lagi, nafsu makan anak menurun, hingga tidak tidur semalaman karena menunggui anak demam tinggi di IGD. Fisik dan jiwa saya sempat lelah. Hampir setiap hari mengeluh kepada suami, padahal saya tahu beliau pun tengah merasakan lelah yang sama. Tidak mood menjalani aktivitas karena memikirkan kondisi anak-anak. Puncaknya saat kemarin harus ke RS membawa tiga anak sendirian, di dalam taksi saya menangis sejadi-jadinya. Ya Allah, mengapa menjadi orang tua itu berat sekali? Mudah saja jika ingin menjadi Ibu yang cuek. Tapi saya tidak bisa. Saya terlalu sayang kepada anak-anak. Jangankan cuek di saat mereka sakit, saat mereka sehat dan banyak gaduh saja hampir tidak bisa saya marah. Saya sendiri terkadang bingung, kenapa Allah ciptakan rasa cinta yang amat besar bagi seorang Ibu terhadap anak-anaknya? Apakah benar rasa cinta terhadap anak adalah j

Pembuka

Halo... Sudah lama sekali sejak postingan terakhir 😁 Sebagai pembuka, kini saya Ibu anak tiga. Bisa kamu bayangkan? Perempuan ngeyelan, ngotot, dan suka ribut ini ternyata Allah suruh mengasuh anak kecil. Tidak tanggung hanya satu, guys , tapi tiga :') Fyi, Ibu mertua malah sering sindir-sindir saya, kapan lahir yang keempat? Wkwkwk respon dengan ketawa saja ya. Tiga kali melahirkan masing-masing memiliki cerita istimewa untuk saya. Tapi lain kali ya saya ceritakan. Sebab waktu saya untuk menulis saat ini sungguh-sungguh terbatas. Seperti saat ini, saya bisa membuka laptop beberapa menit sambil menunggu anak-anak pulang sekolah. Oh, kadang saya sungguh rindu memiliki waktu banyak seperti gadis dulu. Meski demikian, saya sangat bersyukur dengan jalan hidup saya saat ini. Banyak anugerah yang Allah hadiahkan untuk saya. Bahkan seringkali saya memiliki ketakutan yang tidak beralasan. Rasanya cemas sekali bahwa hidup saya tidak akan sama lagi. Memang banyak ujian yang saya dapatkan, t