Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2014

Review

Tepat 3 tahun sudah kakiku kokoh menginjak tanah Kota Kembang. Awalnya tidak mudah, namun ternyata dunia kampus benar2 sudah mulai melabelkan diri sebagai kata yang sangat menyenangkan kala didengar oleh kedua telinga. Haru biru bercampur suka cita mengingat betapa lugu dan polosnya diriku dulu, betapa kini segalanya terasa dan terlihat jauh berbeda. Aku yang mulai memahami seluk beluk perpolitikan kampus, rasanya sudah mulai dewasa menyikapi perbedaan2 ideologi yang terlanjur mendera antara aku dan kawan2ku. Aku yang frontal dan cenderung arogan ini, sungguh bersyukur ditakdirkan berada di lingkungan yang memiliki level kritis dan pengamat luar biasa. Kota Kembang, kota bersejarah untuk jiwa2 yang haus akan masa bertuah. Kawan, sudah sekian hari kunikmati statusku sebagai anak kosan. Kurasa kenakalanku belum jera, sebab masih kudapati kedua kaki ini asik menelusuri trotoar2 jalanan hanya karena ambisi kedua mata menatap gemerlap lampu2 malam. Kenakalan ini diperparah dengan bert

Mahasiswa (Di) Kampus

Duh, seperti melengkapi hari dengan kepingan rindu. Diam-diam, si ceriwis yang sekian lama dikungkung mulai berani untuk mengeluarkan diri. Tahukah kau kenapa? Karena ia sudah mulai menemukan zona nyamannya. Kuakui, menyenangkan sekali bisa menjalin komunikasi dengan relasi yang kiprahnya segudang. Aku mulai kenal dengan para tokoh kampus yang hobinya membolak balik isu, bahkan bahasan yang berujung debat dibabat habis dengan kata-kata mantap bak ombak menabrak karang. Kadang tawaku tak tertahan, pun dalam hati kian bertanya, begitu banyak yang kita bahas namun posisi badan masih sama seperti sedia kala. Tak ada pergerakan, tak ada aksi. "Ini adalah debat kusir", begitu kata seseorang menimpali. Tapi ada juga, sahabat2ku yang lain, yang karakternya sungguh jauh berbeda. Mereka tidak suka berdebat, bahkan terbilang benci berdiskusi. Diberi topik sebaris, antipatinya sudah sampai satu buku tamat habis. "Untuk apa banyak mengkaji? Kalo ikhwah kajian terus, kapan b

Cinta Dalam Diam

Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan… Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba… mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya… Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allah maka ia pun berhilir hanya kepada Allah.. “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat: 49) “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. ” (QS. An Nuur: 32) “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Di