Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2018

Perawatan Kulit

Hari ini saya ingin sedikit sharing seputar perawatan kulit dan wajah. Kenapa sih sampai harus ditulis khusus di dalam blog? Seperti beauty blogger saja --" Hehehe saya sudah cukup sering mendengar orang-orang di sekitar berasumsi bahwa saya menggunakan berbagai macam produk. Atau bisa juga rutin mampir ke salon bahkan klinik kecantikan setiap periode tertentu. Jawabannya... tidak sama sekali. Saya tidak menggunakan produk apapun kecuali pelembab wajah, masker pun tidak. Ke salon? Seingat saya, hanya pernah sekali saya mencoba facial di salon muslimah, pun itu dalam rangka menjelang hari pernikahan. Dan setelah mencoba ke salon itu, hmmm saya tidak merasakan perubahan yang signifikan pada wajah saya ini. Dan, yang paling menyesakkan, harganya itu loh hhhhh... Akhirnya, bagi saya cukup sekali itu saja kunjungan saya ke salon kecantikan. Perawatan ke klinik kecantikan? Nooo... saya termasuk orang yang sangat memahami betapa susah mencari uang. Saya tidak ingin membeb

Berbenah Lagi

Sulit rasanya beberapa hari ini. Aku termangu sendiri di bawah atap rumahku. Bukan tanpa sebab, melainkan diri yang tak kunjung beranjak dari rasa malas dan jenuh. Jika ditelaah, sebenarnya sangat banyak aktivitas yang bisa kulakukan. Sebut saja menjahit, kursus yang sudah dibayarkan penuh suamiku untuk setahun lamanya dengan harga mahal tetapi tak kunjung aku genapkan absensinya. Bisa juga bisnis; aku sudah punya cukup modal dan aset untuk berjualan, tetapi tak kunjung menemukan motivasi mencari pelanggan. Atau membuat kerajinan, sebab sudah cukup banyak kain perca juga manik-manik yang kukumpulkan. Hmmm lantas, kenapa masih saja aku terdiam? Apakah terlalu banyak aku memikirkan perintilan teknis yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan? Atau sudah tabiat diriku malas mengerjakan sesuatu yang menghasilkan? Baiklah... Yuk Asih, mulai lagi membenahi diri satu per satu. Tidak perlu banyak berpikir. Cukup kerjakan. Kerjakan saja.

Hubby, I Miss You...

Hujan. Pun di sore menjelang malam ini, seperti hari-hari sebelumnya. Aku hanya termenung. Hujan membuatku ingin mengingat banyak hal, merasakan kembali adegan lampau yang sempat memberingus sisi manusiawiku. Tetapi nyaris kutepis lagi. Bagaimana entah, aku malu. Dahulu jika kuingat, gambaranku tak jauh dari figur seorang pemarah. Aku mencintai kebabasan, juga berkawan, tetapi hanya untuk orang-orang tertentu. Selebihnya, orang lain mungkin lebih layak menilai. Kini, aku merasakan kenyamanan. Aku senang memberikan simpul senyum di sudut bibirku. Aku bahagia menjadi seseorang yang mampu mengalah. Aku bahagia memberikan kepercayaan penuh kepada seseorang di sisiku. Oh Tuhan, betapa indah Engkau menciptakan rasa cinta di antara sepasang manusia... Hujan, padamu yang dititipkan keberkahan, juga kutitipkan rindu. Dia yang selalu menjadi sandaran, menjadi tempatku berkeluh kesah, yang mampu membuat jantung ini berdebar, semoga senantiasa berada dalam lindungan-Nya. Hubby, lelaki tertamp