Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2013

Demokrasi dan Kita

Beberapa waktu lalu, terjadi perdebatan hebat mengenai  sistem demokrasi yang kini banyak diterapkan di sebagian besar belahan dunia, termasuk Indonesia. Beberapa opini mencuat dari kalangan aktivis dakwah yang menyatakan demokrasi sebagai sistem yang haram untuk dianut. Tidak tanggung-tanggung, beberapa di antaranya menyatakan diri sebagai penganut ideologi anti-demokrasi. Alhasil, pada peristiwa pemilihan gubernur lalu (Pilgub Jabar), banyak kalangan yang mengakui dirinya sebagai anti-demokrasi tersebut memilih untuk menggugurkan hak pilihnya dengan dalih menaati sistem Islami. Sejujurnya, kukatakan, aku hanya orang awam yang mengambil segala keputusan dengan berlandaskan pada realita dan rasionalitas semata. Banyak hal yang belum terkupas secara dalam melalui telusuran ayat-ayat Nya maupun hadits-hadits shahih terpercaya. Aku selalu menyanjung para petinggi-petinggi Islam yang namanya kian tersohor di Indonesia tanpa memedulikan latar belakang maupun landasan yang diamb

Mahasiswa, Sosok Idealis di Atas Kertas

Pukul 09.50 WIB, sudah beberapa menit berlalu dalam perkuliahan farmasi lingkungan ini. Diikuti oleh kurang lebih 170 orang mahasiswa, kelas ini tak kondusif. Beberapa mahasiswa terlihat membuat forum diskusi sendiri untuk membahas bahan praktikum compounding-dispensing yang akan dilaksanakan lusa, beberapa lagi terlihat terangguk-angguk menahan kantuk, ada juga yang sedang asik memainkan handphone sambil mengobrol ringan dan 'penting' di sudut kelas, bahkan beberapa yang lain memilih mengacuhkan dosen yang sedang berusaha keras menyampaikan perkuliahan untuk hari ini, termasuk aku yang kini sedang asik menulis lewat notebook miniku. Aih, mahasiswa tak tahu sopan santun -,- Teringat lagi tentang materi pembinaan asrama 'Akrimvis' beberapa minggu lalu. Pembinaan yang menghadirkan Kak Fahmi (Anggota Majlis Syuro Gamais ITB) sebagai pemateri ini sempat menohokku. Bagaimana tidak? Kak Fahmi banyak membahas tentang idealisme mahasiswa yang keberjalanannya tak seiring

Lagi, Tentang Ukhuwah Kita

Assalam mu'alaikum ^^ Kawan, apa kabar imanmu hari ini? Sebuah malam penuh syahdu untuk kembali berbagi cerita. Cerita yang sederhana dan biasa, mungkin begitu kesannya. Mungkin sedikit kolot, menggurui dan bahkan bisa jadi tak berarti. Tapi ya sudahlah, jari ini sudah terlanjur mengetuk-ngetuk di atas keyboard laptop. Untuk kali ini, izinkan dia bergerak sesuka hati, mungkin saja gerakannya dapat terbaca dan diterima oleh hatimu :) Kawan, beberapa hari menjelang kepulanganku ke Bogor. Lagi. Mungkin karena dalam kondisi membaik, aku merasakan fokusku bertambah. Baru tersadar, ternyata ada banyak hal yang harus dipikirkan dan diperbaiki sebelum raga ini beranjak dan rehat beberapa saat dari rutinitas kampus yang sudah cukup membuatku lelah tadi malam. Entah ada apa gerangan, tiba-tiba aku teringat pada kondisi ukhuwah 'kita'. Tak terhitung berapa kali kita bersama dan menyanjung cerita romansa, pernahkah kau berpikir tentang rasa yang terselubung di baliknya?

Pencitraan

Hampir dua tahun sudah kaki ini menginjak dunia kampus. Setiap hari terfokus pada mata kuliah dan kesibukan berorganisasi menjadi rutinitas tak kenal henti. Kadang memang terasa jenuh, bahkan laboratorium yang harusnya menjadi rumah ketiga setelah kampung halaman dan asrama yang kini kutinggali sering kali mendapat kesan buruk dan mencekam. Bagaimana tidak? Dalam satu minggu kuliah, minimal delapan jam waktu harus kuhabiskan melalui kegiatan "eksperimen" dan interaksi "menarik" dengan tikus, mencit, katak, dan hewan-hewan malang lainnya. Satu hal yang kugaris bawahi, yaitu masalah berorganisasi. Beberapa waktu lalu, aku mendapatkan sebuah kritikan yang terdengar ringan namun membuat otakku terus bekerja sepanjang hari. Hmm...aku tak mengerti, karena kritikan itu terlalu sederhana untuk dibuat kompleks dan terlalu santai untuk dipikirkan sebagai masalah. Tapi kenapa hal itu terus menyita waktuku yang sudah sempit ini? #ceritanya sok sibuk :p Aku tergabung