Suara saya mulai serak. Setiap kali berbicara rasanya lebih melelahkan dibanding menyapu dan mengepel rumah. Mungkin ini juga patut disyukuri, sebab karenanya saya mulai mengurangi kebiasaan saya menyanyi keras-keras hehe. Masya Allah, hikmah Allah itu banyak sekali. Sayang, adakalanya saya membayangkan diri saya sedang duduk di atas batu besar. Di hadapan saya hamparan laut luas membentang. Di bawah saya nampak bukit-bukit kehijauan, juga bunga-bunga yang mekar beragam warna. Angin sepoi mendorong dan menarik kerudung saya. Dari jauh, saya bisa mendengar suara alam bergemerisik, terutama burung-burung kecil yang saling sahut bernyanyi. Kini ketika sakit, bayangan itu lebih sering muncul. Bukan apa, sekadar untuk memotivasi diri agar segera sembuh. Dan ketika sembuh nanti, insya Allah, saya akan benar-benar berada di tempat seperti itu. Mungkin di Lombok? Bali? :D
Merekah di antara karunia, Lillah...