Skip to main content

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti :
  • Orang yang mampu menjalankan amanat.
  • Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian.
  • Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi


Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna.

Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan dirinya sendiri untuk memperbaiki keadaan sekarang dan mewujudkan masa depan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita yang diidealkan, nilai-nilai yang di yakini serta misi perjuangan yang diemban.

Tujuan utama kaderisasi pada harakah Tarbiyah adalah usaha yang dilakukan untuk membentuk seorang muslim menuju pribadi muslim yang istiqomah, hingga mampu mewujudkan cita-cita kemualiaan ajaran Islam. Adapun usaha yang dilakukan dalam rangka pembentukan pribadi tersebut memiliki tujuan yang disesuaikan dengan tingkatan anggota, yaitu mulai dari Tamhidi, Muayyid, Muntasib, Muntadzim, ‘Amil dan Takhasus. Setiap kenaikan jenjang keanggotaan menunjukkan bertambahnya kemampuan karakteristik jenjang sebelumnya. Khusus dalam kaderisasi keparataian ditambah dengan Anggota Kehormatan yang posisinya sama dengan Tamhidi. Berikut ini dijabarkan fokus kaderisasi dan tujuan umum kaderisasi untuk setiap level keanggotaan.

TAMHIDI

Fokus Kaderisasi
Kaderisasi pada tamhidi bertujuan untuk membentuk pribadi yang islami, yaitu seseorang yang memiliki sifat-sifat terpuji, perangai Islam asasi, tidak terkotori oleh polusi aqidah tertentu dan tidak memiliki hubungan dengan pihak-pihak yang kontra dengan Islam.

Tujuan Umum Kaderisasi Tamhidi
Pada akhir program kaderisasi tamhidi, maka kader memiliki kriteria sebagai berikut:
  1. Mendalamnya komitmennya terhadap Islam.
  2. Menguatnya hubungan dengan Allah, penuh dengan ketaqwaan dan takut kepada Allah SWT.
  3. Menguatnya hubungan dengan Kitabullah dari segi bacaan dan pemahaman.
  4. Peserta mencintai Rasulullah SAW dan menjadikannya sebagai qudwah.
  5. Mendalamnya hati kader dalam mencintai para sahabat, ahlul bait, dan salafush shalih serta menghormati semuanya.
  6. Tumbuhnya bakat dan potensi peserta serta kecenderungannya kepada kebaikan.
  7. Mengetahui bagian yang harus diketahuinya dari hukum-hukum syar’i untuk iltizam kepadanya.
  8. Memperhatikan pendidikan fisik bagi dirinya.


Tujuan Khusus Kaderisasi
Tujuan Khusus Kaderisasi Untuk Anggota
  1. Terbentuk kader yang istiqamah pada Islam.
  2. Tercapainya peningkatan kualitas hubungan dengan Allah SWT. melalui ibadah yang shahihah.
  3. Terbina kecintaan pada Rasulullah dan berupaya meneladaninya dalam kehidupan baik pada diri, masyarakat dan orang lain.
  4. Terbentuknya semangat anggota meningkatkan bakat dan potensi diri bagi kemashlahatan orang banyak.
  5. Terbentuknya ruh beramal jama’i sehingga berupaya untuk saling memanfaatkan potensi yang ada.
  6. Terlaksananya musyawarah dengan anggota yang lainnya dalam menyelesaikan qadhaya.
  7. Terbinanya fisik kader yang sehat dan kuat.


Tujuan Khusus Kaderisasi Untuk Keluarga
  1. Terfahaminya tujuan pembentukan keluarga dalam ajaran Islam.
  2. Terbinanya keluarga sesuai dengan nilai Islam.
  3. Terlaksananya adab-adab Islam di dalam rumah tangga.


Tujuan Khusus Kaderisasi Untuk Masyarakat
  1. Terwujudnya partisipasi aktif anggota dalam aktivitas Islami di masyarakat.
  2. Terwujudnya pemahaman anggota terhadap masalah-masalah sosial.
  3. Itqan dalam bekerja dan selalu berusaha meraih prestasi yang tertinggi dalam bidangnya.


Tujuan Khusus Kaderisasi Untuk Jama’ah
  1. Terpenuhinya kualifikasi SDM yang berpotensi di bidangnya.
  2. Terbentuknya SDM yang mampu menjalin kerja sama berbagai lapisan masyarakat dalam amal Islam.


MUAYYID

Fokus Kaderisasi
Kaderisasi pada muayyid bertujuan untuk membentuk para kader menjadi pribadi seorang dai (Syakhsiyyah daiyyah). Syakhsiyyah daiyyah yaitu seseorang yang mendukung fikroh, berobsesi menyebar-luaskan fikrohnya, memiliki perhatian terhadap problematika umum kaum muslimin dan mengkaji sebagian konsep-konsep asasi da’wah, merasakan urgensi amal jama’i, bekerja dan berkhidmah kepada Islam, memahami dhorurinya bergabung kepada jama’ah untuk menegakkan agama Allah SWT di bumi serta terpenuhinya karakteristik-karakteristik asasi seorang muslim.

Tujuan Umum Kaderisasi Muayyid
Pada akhir program kaderisasi muayyid, maka kader memiliki kriteria sebagai berikut:
  1. Terpahaminya kewajiban beramal jamai untuk menegakkan dienullah di muka bumi
  2. Terhapusnya syubhat I’tiqadiyyah, fikriyyah, serta siasiyyah pada diri kader
  3. Mengetahuinya masalah-masalah penting dunia islam, terutama Palestina
  4. Terpenuhinyya wawasan fikriyyah dan harakiyyah secara memadai
  5. Mengetahui jalan da’wah dan tanggung jawab yang dibebankan kepada para da’i serta pengorbanan yang dituntut terhadap mereka serta besarnya ganjaran yang akan diperoleh.
  6. Komitmen dengan program ilmiyah dan amaliyah
  7. Terwujudnya semangat beribadah dan imaniyah pada diri kader

Tujuan Khusus Kaderisasi
  1. Terbentuk dan tercapainya peningkatan kepribadian muslim yang istiqamah dan bersih aqidahnya.
  2. Tercapainya peningkatan kualitas intelektual anggota terhadap persoalan Islam baik fikriyah maupun harakiyah.
  3. Terbentuknya semangat anggota mentarbiyah diri sendiri.
  4. Terbentuknya amal jama’i anggota sehingga dapat saling memanfaatkan potensi yang ada.
  5. Tercapainya pengetahuan anggota pada masalah-masalah penting dunia Islam khususnya masalah Palestina.
  6. Terbentukya komitmen anggota pada program-program ilmiyah dan amaliyah.


Tujuan Khusus Kaderisasi Untuk Keluarga
  1. Tepat dalam memilih pasangan hidup sesuai dengan kaidah syar’iyah.
  2. Terbinanya keluarga sesuai dengan nilai Islam.
  3. Terlaksananya adab-adab Islam di dalam rumah tangga.


Tujuan Khusus Kaderisasi Untuk Masyarakat
  1. Terwujudnya peran serta para anggota dalam aktivitas Islami di masyarakat.
  2. Terwujudnya pemahaman anggota terhadap masalah-masalah sosial dan terlibat aktif dalam mencari solusinya.
  3. Terpengaruhinya secara khusus masjid di lingkungan tempat tinggal anggota.
  4. Terpengaruhinya tempat-tempat perkumpulan di masyarakat, seperti club-club olah-raga dan sosial.


Tujuan Khusus Kaderisasi Untuk Jama’ah
  1. Terpenuhinya kualifikasi SDM yang berpotensi di bidangnya.
  2. Terbentuknya SDM yang mampu menjalin kerja sama berbagai lapisan masyarakat dalam amal Islam.
  3. Terpenuhinya sdm yang mampu menjalankan program-program yang dibebankan padanya


MUNTASIB

Fokus Kaderisasi
Kaderisasi pada muntasib bertujuan untuk membentuk pribadi yang terlibat aktif dengan pergerakan dakwah (Syakhsiyyah harokiyyah). Syakhsiyyah harokiyyah yaitu seseorang yang telah memenuhi persyaratan-persyaratan muayyid, dan ia dianggap sebagai seseorang yang berada di dalam barisan yang berada di tangga pertama keterkaitan jama’ah. Dia sanggup melaksanakan tugas-tugas da’wah yang dibebankan kepadanya dan memberikan pembelaanterhadap da’wah.

Fokus kaderisasi dilihat dari lingkup kegiatannya, yaitu : Pertama: Tarbawi da’awi; menyiapkan SDM yang berkualitas mencakup aspek ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah. Kedua: Tanzhimi idari; membangun sistem amal jama’i yang solid dan dinamis. Ketiga: Sya’bi dan Siyasi, membangun partisipasi dan kerja da’wah, politik, sosial, budaya, ekonomi dan iptek.

Tujuan Umum Kaderisasi Muntasib
Pada akhir program kaderisasi muntasib, maka kader memiliki kriteria sebagai berikut:
  1. Terbentuknya pemahaman anggota tentang da’wah dan jama’ah.
  2. Terwujudnya syakhsyiah islamiyah mutakamilah.
  3. Tercapainya peningkatan kualitas ukhuwah anggota.
  4. Terbina dan tersalurkannya setiap potensi dengan baik.
  5. Terbina dan terpeliharanya komitmen dengan syari’ah dan akhlaq islamiyah.
  6. Tegaknya “izzah islamiyah di kalangan anggota
  7. Terwujudnya intima’ terhadap jama’ah.
  8. Terbentuknya pemahaman qiyadiyah dan tanzhimiyah setiap anggota.
  9. Tercapainya kedewasaan dan kearifan anggota terhadap gerakan yang bersimpati atau yang menentang Islam.
  10. Terbinanya kemampuan anggota dalam berinteraksi dengan masyarakat.


Tujuan Khusus untuk Anggota
  1. Tercapainya peningkatan kepribadian muslim yang istiqamah, meliputi aspek aqidah, ibadah, pemikiran, tsaqafah, akhlak, harakah, manajemen, tanzhim dan siyasah.
  2. Tercapainya peningkatan kualitas ukhuwah dengan menjalankan kewajiban, adab, serta hak ukhuwah dan menjauhkan hal-hal yang merusaknya.
  3. Terbina kebiasaan untuk mendengar pendapat orang lain, dan memberikan pendapatnya sendiri dengan benar leluasa dan bertanggung jawab.
  4. Termotivasinya semangat anggota mentarbiyah diri sendiri.
  5. Terbinanya amal jama’i anggota sehingga dapat saling mendayagunakan potensi yang ada.
  6. Terlaksananya musyawarah dengan anggota yang lainnya dalam menyelesaikan qadhaya yang muncul baik fitri, nafsi, ruhi, fikri, haraki dan tanzhimi.
  7. Terbentukya SDM yang berkualitas muntazhim.


Tujuan Khusus Untuk Keluarga
  1. Tepat dalam memilih pasangan hidup sesuai dengan kaidah syar’iyah dan adab tanzhimi.
  2. Terbinanya keluarga sesuai dengan nilai Islam.
  3. Terlaksananya adab-adab Islam di dalam rumah tangga.


Tujuan Khusus Untuk Masyarakat
  1. Terwujudnya peran serta para anggota bersama dengan binaan dan simpatisan dalam aktivitas Islami di masyarakat.
  2. Terwujudnya pemahaman anggota terhadap masalah-masalah sosial dan terlibat aktif dalam mencari solusinya.
  3. Itqan dalam bekerja dan selalu berusaha meraih prestasi yang tertinggi dalam bidangnya.
  4. Terpengaruhinya secara khusus masjid di lingkungan tempat tinggal anggota usrah
  5. Terpengaruhinya tempat-tempat perkumpulan di masyarakat, seperti club-club olah-raga dan sosial.


Tujuan Khusus Untuk Jama’ah
  1. Terpenuhinya kualifikasi SDM yang berpotensi di bidangnya.
  2. Terwujudnya perluasan wilayah kerja usrah
  3. Termotivasinya SDM untuk menjalin kerja sama da’wah dengan gerakan islam pada khususnya dan berbagai lapisan masyarakat pada umumnya.
  4. Termotivasinya SDM yang mampu mewariskan program kerja da’wah kepada generasi berikutnya.
  5. Terpenuhinya SDM yang mampu menjalankan program-program da’wah yang dibebankan padanya

MUNTADZIM

Fokus Kaderisasi
Kaderisasi pada muntadzim bertujuan untuk membentuk pribadi yang disiplin dengan syakhsiyyah muntadzimah. Syakhsiyyah muntadzimahazhim: Yaitu seseorang yang mampu melaksanakan semua tugas dan beban yang diminta, disertai upaya pengenalan berbagai kondisi jama’ah dan tarikhnya, dan ia adalah batu bata asasi di dalam jama’ah ini. Menyiapkan seseorang yang bersifat sufi total dari segi ruhiyyah dan bercorak disiplin milter dari segi praktek, menjalankan perintah dengan penuh taat, tidak ada tanya jawab, ragu dan tidak merasa terpaksa dalam beramal. Mempersiapkannya agar menjadi individu yang aktif ('Amil) dan komitmen dengan segala AD/ART, tata aturan (sistem) dan beban-beban da'wah.

Fokus kaderisasi dilihat dari lingkup kegiatannya, yaitu : Pertama: Tarbawi da’awi; menyiapkan SDM yang berkualitas mencakup aspek ma’nawiyah, fikriyah, dan jasadiyah. Kedua: Tanzhimi idari; membangun sistem kejama’ahan yang solid dan dinamis. Ketiga : Sya’bi dan siyasi; membangun partisipasi kerja da’wah, politik, sosial, budaya, ekonomi dan iptek.

Tujuan Umum Kaderisasi
Pada akhir program kaderisasi muntasib, maka kader memiliki kriteria sebagai berikut:
  1. Terbinanya pemahaman anggota tentang da’wah dan jama’ah.
  2. Terwujud, terpelihara dan tercapainya peningkatkan syakhsyiah islamiyah mutakamilah.
  3. Tercapainya peningkatkan kualitas ukhuwah anggota.
  4. Terbina dan tersalurkannya setiap potensi dengan baik.
  5. Terbentuknya komitmen dengan syari’ah dan akhlaq islamiyah.
  6. Tegaknya 'izzah islamiyah di kalangan anggota
  7. Terbentuknya intima’ kepada jama’ah.
  8. Terbinanya pemahaman dan kemampuan qiyadiyah dan tanzhimiyah setiap anggota.
  9. Tercapainya kedewasaan dan kearifan anggota terhadap gerakan yang bersimpati atau yang menentang Islam.
  10. Terbinanya kemampuan anggota dalam berinteraksi dengan masyarakat

Tujuan Khusus Kaderisasi
Tujuan Khusus Kaderisasi Untuk Anggota
  1. Terbentuk dan tercapainya peningkatan kepribadian muslim yang istiqamah, meliputi aspek aqidah, ibadah, pemikiran, tsaqafah, akhlak, harakah, manajemen, tanzhim dan siyasah.
  2. Tercapainya peningkatan kualitas ukhuwah dengan menjalankan kewajiban, adab, serta hak ukhuwah dan menjauhkan hal-hal yang merusaknya.
  3. Terbina dan terpelihara kebiasaan untuk mendengar pendapat orang lain, dan memberikan pendapatnya sendiri dengan benar leluasa dan bertanggung jawab.
  4. Terbentuknya semangat anggota mentarbiyah diri sendiri.
  5. Terbentuknya amal jama’i anggota sehingga dapat saling memanfaatkan potensi yang ada.
  6. Terlaksananya musyawarah dengan anggota yang lainnya dalam menyelesaikan qadhaya yang muncul baik fitri, nafsi, ruhi, fikri, haraki dan tanzhimi.
  7. Terbentukya SDM yang berkualitas naqib.

Tujuan Khusus Kaderisasi Untuk Keluarga
  1. Tepat dalam memilih pasangan hidup sesuai dengan kaidah syar’iyah dan adab tanzhimi.
  2. Terbinanya keluarga sesuai dengan nilai Islam.
  3. Terlaksananya adab-adab Islam di dalam rumah tangga.


Tujuan Khusus Kaderisasi Untuk Masyarakat
  1. Terwujudnya peran serta para anggota bersama dengan binaan dan simpatisan dalam aktivitas Islami di masyarakat.
  2. Terwujudnya pemahaman anggota terhadap masalah-masalah sosial dan terlibat aktiv dalam mencari solusinya.
  3. Itqan dalam bekerja dan selalu berusaha meraih prestasi yang tertinggi dalam bidangnya.
  4. Terpengaruhinya secara khusus masjid di lingkungan tempat tinggal anggota usrah
  5. Terpengaruhinya tempat-tempat perkumpulan di masyarakat, seperti club-club olah-raga dan sosial.


Tujuan Khusus Kaderisasi Untuk Jama’ah
  1. Terpenuhinya kualifikasi SDM yang berpotensi di bidangnya.
  2. Terwujudnya perluasan wilayah kerja usrah
  3. Terbentuknya SDM yang mampu menjalin kerja sama jama’ah dengan gerakan islam pada khususnya dan berbagai lapisan masyarakat pada umumnya.
  4. Terpenuhinya SDM yang mampu mewariskan program kerja jama’ah kepada generasi berikutnya.
  5. Terpenuhinya SDM yang mampu menjalankan program-program jama’ah yang dibebankan padanya

Comments

Popular posts from this blog

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...