Kau tahu? Bagaimana tiba-tiba seseorang bisa menerima kehadiran orang lain dalam hidupnya, hingga kini masih menjadi misteri besar bagiku. Sebagian besar orang berkata, itulah suguhan dari keajaiban cinta. Tapi bagiku, terkadang, kalimat itu tidaklah cukup membuatku merasa menemukan jawaban yang selama ini kucari-cari.
Adakalanya di hatiku terdapat gemuruh yang tentu saja hanya bisa kudengar dan rasakan seorang diri. Begitupun di kepalaku, tak terhitung berapa kali ia berdecit memikirkan betapa rumitnya emosi satu makhluk bernama 'manusia'.
![]() |
Sumber |
Masih hangat dalam ingatanku. Dahulu, logikaku kerap berkata, omong kosong dua orang bisa hidup berdampingan tanpa saling mengetahui karakter masing-masing. Pula tidak perlu ditanya, bagaimana pengetahuan tentang latar belakang atau asal usul kehidupannya haruslah menjadi hal fundamental dalam menentukan arah 'pertemanan' mereka.
Namun, nyata demikian adanya. Aku memilihmu kini, tanpa tahu siapa dan bagaimana dirimu di masa lalu.
Sungguh, emosi manusia bagai benda abstrak tak punya rupa, yang tanpa diduga muncul ke permukaan lalu menguasai manusia dengan pongahnya. Sehingga sekaliber manusia sepertiku pun, tetap saja tunduk ketika pada waktunya Allah yang menetapkan dan memandu kecenderunganku terhadapmu.
Siapa sangka, tiba-tiba keteguhanku rapuh, egoku jatuh. Hati yang keras, tiba-tiba melunak dan menemukan Tuannya. Tidak cukup sampai di sana, Allah arahkan hati-hati manusia dan seluruh alam mengikuti ketetapan-Nya. Maka pantaslah, tanpa bercampur ragu aku azzamkan diri untuk ikhlas dan mengikuti setiap garis yang Allah tetapkan untukku itu.
Lucunya, manusia tetaplah manusia. Seiring pergantian hari, pergolakan akal pun enggan berhenti. Di balik seorang perempuan yang kau lihat ini, di hatinya dipenuhi pertanyaan besar untukmu, "Apakah kau yakin terhadapku?"
Comments
Post a Comment