Skip to main content

Nikmat Subuh


Hari mulai berganti. Fajar mulai menyingsing di kejauhan timur sana. Kakiku terus menyusuri koridor-koridor kecil antar ruang untuk bergegas menuju tempat pendamaian jiwa, mesjidku yang nyaman dan menentramkan. Meski kesadaran ini masih separuh terasa, panggilan-Nya mengalahkan kantuk berat yang kutahan dari semalam.

Wajahku menengadah ke langit subuh.
Kupandangai satu persatu benda yang melayang di atas sana; ada segerombol awan yang menari-nari dan bergerak menjauhi langit selatan serta beberapa bintang yang berkelip lemah dengan jarak yang jauh terpsiah.

Kuhirup udara subuh dalam-dalam. Segar sekali, bersih dan berbau harum. Sayangnya, hidungku yang terlanjur mengidap sinusitis tak mampu menahan dinginnya, ribuan tusukan jarum serasa menyerang hidung tanpa henti. Otakku berputar, pusing, pusing, pusing.

Ya Rabb, baru kusadari bahwa ternyata betapa banyak dan berharganya nikmat-Mu. Bukan hanya tentang bagaimana kita bernafas, tetapi juga tentang bagaimana tubuh merespon lingkungan sekitarnya.
Harum bunga dipagi hari? Hhh...kuhembuskan desah pelan. Betapa mahalnya nikmat itu, setiap inci keagungannya bahkan harus ditebus dengan rasa sakit pada raga ini.

Sejenak kulupakan sakitku. Kuhayati suasana subuh ini penuh khidmat. Kudengarkan setiap suara yang menyapa alam dan nyanyiannya yang terngiang indah di telinga. Suara jangkrik yang nyaring, suara kayu yang berderak ringan, suara langkah kaki yang terseok-seok di belakang.

"Dan bumi pula dijadikannya rata untuk kegunaan manusia dan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Terdapat padanya berbagai jenis buah-buahan dan pohon-pohon kurma yang ada kelopak-kelopak mayang. Demikian juga terdapat biji-bijian yang ada jerami serta daun, dan terdapat lagi bunga-bungaan yang harum. Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan (wahai umat manusia dan jin)?" (QS. Ar-Rahman : 10-13)

Comments

  1. :)

    Menjaga kesehatan itu salah satu syukur ni'mat lho... ayo olahraga rutin... ;)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...