Hari mulai berganti.
Fajar mulai menyingsing di kejauhan timur sana. Kakiku terus menyusuri
koridor-koridor kecil antar ruang untuk bergegas menuju tempat pendamaian jiwa,
mesjidku yang nyaman dan menentramkan. Meski kesadaran ini masih separuh
terasa, panggilan-Nya mengalahkan kantuk berat yang kutahan dari semalam.
Wajahku menengadah
ke langit subuh.
Kupandangai satu
persatu benda yang melayang di atas sana; ada segerombol awan yang menari-nari
dan bergerak menjauhi langit selatan serta beberapa bintang yang berkelip lemah
dengan jarak yang jauh terpsiah.
Kuhirup udara subuh
dalam-dalam. Segar sekali, bersih dan berbau harum. Sayangnya, hidungku yang
terlanjur mengidap sinusitis tak mampu menahan dinginnya, ribuan tusukan jarum
serasa menyerang hidung tanpa henti. Otakku berputar, pusing, pusing, pusing.
Ya Rabb, baru
kusadari bahwa ternyata betapa banyak dan berharganya nikmat-Mu. Bukan hanya
tentang bagaimana kita bernafas, tetapi juga tentang bagaimana tubuh merespon
lingkungan sekitarnya.
Harum bunga dipagi
hari? Hhh...kuhembuskan desah pelan. Betapa mahalnya nikmat itu, setiap inci
keagungannya bahkan harus ditebus dengan rasa sakit pada raga ini.
Sejenak kulupakan
sakitku. Kuhayati suasana subuh ini penuh khidmat. Kudengarkan setiap suara
yang menyapa alam dan nyanyiannya yang terngiang indah di telinga. Suara
jangkrik yang nyaring, suara kayu yang berderak ringan, suara langkah kaki yang
terseok-seok di belakang.
"Dan bumi pula
dijadikannya rata untuk kegunaan manusia dan makhluk-makhluk-Nya yang lain.
Terdapat padanya berbagai jenis buah-buahan dan pohon-pohon kurma yang ada
kelopak-kelopak mayang. Demikian juga terdapat biji-bijian yang ada jerami
serta daun, dan terdapat lagi bunga-bungaan yang harum. Maka yang mana satu di
antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan (wahai umat manusia
dan jin)?" (QS. Ar-Rahman :
10-13)
:)
ReplyDeleteMenjaga kesehatan itu salah satu syukur ni'mat lho... ayo olahraga rutin... ;)
hehe yuk mariiii :D
Delete