Skip to main content

GAMAIS, Kped, Kolaborasi di Lembar Dakwah



Hari Minggu (10/02) menjadi sebuah hari yang panjang bagi beberapa kader GAMAIS. Pasalnya, pada hari itu untuk kesekian kalinya GAMAIS kembali diundang dalam rangkaian kegiatan yang diinisiasikan oleh Kampus Peduli. Untuk kali ini, Kampus Peduli mengajak GAMAIS ikut serta dalam kunjungan ke sebuah panti jompo bernama Panti Tresna Werdha yang terletak di daerah Ciparay, Bandung.

Meskipun perjalanan ke panti memakan waktu cukup lama, alhamdulillah, hal tersebut tidak mengurungkan tekad para kader GAMAIS untuk tetap berdakwah di jalan Allah. Serta yang tak kalah penting adalah untuk tetap menjalin silaturahim antar sesama muslim di luar sana meski berbeda dalam hal usia maupun budaya. Sesuai dengan firman Allah Swt :
 “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal…” (QS. Al-Hujjaraat : 13)

Saling mengenal merupakan hal sederhana yang menautkan ukhuwah kaum muslimin. Tidak hanya sebatas senyum, sapa dan salam, mengenal orang lain juga dapat dilakukan melalui banyak cara dan metode. Salah satunya adalah dengan mendekati mereka, seperti halnya yang dilakukan beberapa relawan dari GAMAIS dan Kampus Peduli pada hari itu yang lantas menyibukkan diri dengan mendengarkan ragamnya kisah para jompo di panti.

Sederhana, hanya mendengarkan cerita dan ikut bersimpati. Dari cerita hikmah sampai musibah, bahagia sampai duka, segalanya mengandung esensi. Bagaimana manusia berpikir, bagaimana manusia belajar, segalanya dimulai dengan ajakan dan berujung pada pemaksaan. Membimbing itu tak perlu pilih objek, cukup dengarkan isi hati orang terdekat dan kita akan mendapatkan metode pendekatan yang baik kepada objek dakwah itu sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...