Skip to main content

Belle 8-8-2015

25 Juli 2015, adalah sebuah awal baru, ketika kita disatukan dalam satu visi yang sama. Aku tak pernah menyangka bahwa bincang ringan kita pagi itu akan menghasilkan sebuah jalan, yang entah mengapa, hingga detik ini masih tidak mampu kupercaya.

Sejak peristiwa yang menimpa keluargaku beberapa tahun silam, aku tak pernah percaya pada ide berwirausaha bersama segelintir pengusaha yang lain. Adalah sebuah keniscayaan bagiku, dahulu, bahwa tindak korupsi akan selalu ada. Tak peduli bahwa rekan itu adalah sahabat bahkan keluarga. Hingga pada akhirnya itu membuatku tak pernah mampu menaruh kepercayaan pada siapapun, selain diriku sendiri.

Namun tiba-tiba, kau meyakinkanku. Kau bilang, bahwa tak selamanya rekan akan seperti itu. Memang ada kalanya demikian, sebab mereka tak pernah kenal akan nikmatnya iman. Hingga sebuah gelisah kian mampu mematahkan rasa persaudaraan, lalu menikam hati banyak orang. Oh, Kawan, terima kasih. Semoga iman selalu betah di rongga dada ini, hingga dengannya akan ada kemuliaan bagiku untuk tetap meyakinimu sebagai saudari sekaligus rekan bisnisku yang baik.


Mari senantiasa membangun pondasi yang kuat. Sebab visi kita tak sekedar dunia, sungguh, ia tak sebanding dengan kenikmatan surga setelah kelak raga-raga ini ditidurkan. Kau dan aku adalah saudara. Mari kita berrangkul dalam keshalihan akhlak dan iman, Bismillaah...




Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...