Skip to main content

Anekdot 7 Juni 2015

Hai, bagaimana kabarmu di sana?

Tadi pagi, aku merasakan sebuah kejutan baru. Aku dan beberapa relawan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) mengunjungi Lapas Sukamiskin untuk mengadakan balai pengobatan. Sejujurnya aku sempat ragu untuk pergi, namun keingintahuanku terhadap kondisi Lapas yang sempat menuai banyak opini itu mengalahkan keinginanku untuk ikut menghadiri walimatul ‘ursy. Pada akhirnya, aku bersyukur bahwa keraguan itu tidak menghentikan jejak-jejak langkahku.

Sekitar pukul delapan kami mulai memasuki gerbang depan. Di sana ternyata sudah banyak rekan lain menanti, beberapa di antaranya merupakan dokter, apoteker, analis, tak lupa perawat dari berbagai universitas. Aku sangat bangga bisa bergabung dengan tim tersebut, meski di sisi lain sifat minderku sesekali membuatku duduk di tempat lebih jauh. Aku ikut mengangkut beberapa kotak obat. Itu adalah sebuah aksi fisik yang patut kubanggakan, menurutku. Yah, sejenak merasa menjadi akhwat tangguh tak apalah :D

Pukul 8.30, seorang petugas Lapas memberikan kami komando untuk sarapan pagi bersama di sebuah lapangan luas bertenda. Pemandangan di Lapas cukup asri, apalagi setelah diiringi beberapa putaran lagu yang membuat tanganku melambai-lambai alay. Tak bisa kutulis bagaimana perasaan itu tadi pagi. Senang sekaligus termenung dalam karena merasa akan kehilangan sesuatu sangat jauh. Ah, mengapa aku bisa merasa sekacau itu?

Pukul sembilan, memasuki agenda seremoni. Beberapa rekanku turut serta mendengarkan pembukaan acara, sambutan, yah semacam itulah. Sedang aku dan sisa SDM yang ada berfokus pada ruang kerja masing-masing. Relawan kefarmasian yang ikut di agenda tadi pagi ternyata cukup banyak, totalnya ada 14 orang. Sehingga ketika rekan-rekanku di agenda seremoni mendengarkan sambutan, kami sibuk membagi poin dan koridor kerja masing2 agar tidak saling tumpang dan tindih. Aku mendapatkan bagian kerja di spot pengambilan obat, spot favoritku. Dalam hati aku berharap, semoga stok obat kami cukup banyak dan mampu memenuhi peresepan dokter bagi saudara2 kita yang sakit di sana.

O Allah, mengapa aku menceritakan segalanya dengan cara begini? -_-
Baiklah, kita langsung memasuki inti bahasan saja ya hehe...

Hal yang sejujurnya paling mampu kuingat adalah sebuah drama di jam makan siang. Ketika aku dan kawan2 sibuk mencari kotak nasi, tetiba di samping kami muncul seorang Bapak yang dengan ramahnya menunjukkan tumpukan kotak nasi kepada kami, tak lupa diiringi senyum dan kembali mengingatkan kami terkait tempat cuci tangan dan spot makan paling nyaman. Bapak itu sangat berkarisma, membuatku menatapnya beberapa kali. Kemudian, sebuah kenyataan itu akhirnya terkuak juga. Ternyata oh ternyata, beliau adalah Ustadz Luthfi, Presiden PKS ><

Lalu runtutan kejadian demi kejadian lainnya .... T^T

Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...