Skip to main content

Just Stop Here

Saya baru saja memikirkan berbagai hal, terutama gagasan-gagasan saya tentang hijrah tahun depan, atau tahun ini jika memungkinkan. Terkadang, sejujurnya, saya merasa sangat frustasi. Saya bingung menghadapi diri saya sendiri, bahkan saya tidak mengenal diri saya sama sekali. Saya tidak tahu apa yang benar-benar saya inginkan, pun saya tidak melihat adanya kepuasan terhadap apa-apa yang kini saya miliki. Saya hanya melihat kekosongan yang semakin hari justru semakin nyata.

Kadang dalam kekosongan itu ada sesuatu yang mengisi, yang tak jarang membuat ambisi saya bangkit dan bangkit lagi. Saya ingin menjelajah dunia, sungguh, tanpa berhenti sepanjang waktu. Saya sudah berhenti memikirkan tentang rencana menikah sejak lama, bahkan kini saya mulai berpikir bahwa saya tidak ingin itu terjadi dalam beberapa dekade ke depan (istighfar). Entahlah, saya hanya ingin menemukan mimpi saya, menelusuri jalan-jalan setapak yang tersembunyi, meraba rongga-rongga dunia yang belum pernah dijamah. Namun apalah daya, dalam ambisi itu, selalu dihadirkan wajah Ummi yang teduh, yang akhirnya membuat saya lunglai dan bersiap untuk menemukan pelabuhan.

Sekali waktu, saya pikir ada sesuatu yang salah dengan diri saya. Saya mulai mengorek-ngorek file lama di dalam kepala, namun dengan pongahnya, gambaran tentang Eropa justru memperkuat kecacatan pikiran saya. “Saya yakin ada yang salah, pasti ada yang salah!” gerutu batin tanpa peduli bahwa sang empunya akhirnya tertekan juga. Kini lintasan tentang salju, kayu-kayu ek yang berderak, mozaik-mozaik gunung dan gurun yang bertaburan membuat kepala saya terasa ingin pecah. Ah, tumit saya sudah terlalu lama membeku T.T


Kau tahu? Harusnya saya berhenti membaca buku. Terlalu banyak serapan imajinasi yang kini tergambar jelas di kepala.

Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...