Skip to main content

Apa itu TA?

Ketika TPB, otak gue gak pernah menyentuh satupun komponen yang ada di dalamnya. Gue masih asik main2 di kampus, gabung unit sana dan sini, kenalan sama mahasiwa-mahasiswi dari yang termuda hingga yang tertua, bahkan alay gue masih bertahan dan mengakar di alam bawah sadar.

Masuk tingkat dua, rasanya gue mulai kenal kakak-kakak yang katanya lagi sibuk ngedraft. Gue liatin air muka mereka yang keras mikirin setiap latar belakang, tujuan, rumusan, pustaka dan segala aksesoris yang dibutuhkan dalam lembaran syarat kelulusan itu. Gue masih cuek, dengan pedenya beranggapan bahwa waktu gue berhadapan dengan satu sosok itu (TA) masih lama, jadi gue putuskan melanjutkan kegiatan main2 gue di kampus.

Di tingkat tiga, gue mulai ketemu dengan hantu2 berjalan di kampus. Beberapa meluapkan depresinya di medsos (gue masuk kelompok yang ini kayanya), beberapa memilih ansos dan fokus beresin draft di kosan yang terkadang membuat mereka gak mandi berhari2, beberapa masih santai karena ngerasa TA itu mudah, dan sisanya memilih membiarkan TAnya tertumpuk di kepala sambil melanjutkan kegiatan lainnya di luar kampus.

Kini jatah waktu gue tiba. Kaki gue mulai kerasa kebas karena udah terbiasa survey lapangan (rumah sakit), tangan gue yang awalnya gemulai tiba-tiba berubah menjadi ganas setiap berhadapan dengan keyboard laptop, terlebih lagi, gue mulai terbiasa bangun setiap satu jam sekali di sela2 tidur dan itu rasanya bikin gue stress luar biasa. "Kapan ini akan berakhir?" adalah kalimat pembuka yang tanpa sadar selalu muncul ketika gue bangun tidur di pagi hari.

TA itu DIKERJAIN, Sih, bukan CUMA dipikirin!
Oh, baiklah...

Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...