Skip to main content

Gemerisik Semut

Saya sedang bersusah-susah menahan kantuk, kepala saya naik turun merasakan beban yang entah mengapa terasa semakin berat. Sudah hampir empat jam kedua mata saya tak henti menatap layar laptop, niatnya berusaha membuat desain yang cukup menarik untuk dipersembahkan kepada kawan2 Eksternal, meski akhirnya saya harus menerima bahwa saya tidak cukup kreatif dalam hal desain mendesain. "Ya sudah, serahkan saja pada ahlinya", logis saya memberikan solusi paling praktis.

Di tengah pertentangan fisik, tetiba saya tersadar bahwa sedari tadi terdapat suara gemerisik yang cukup lama menemani. Saya mencari asal sumber suara, dari mp3 player yang mungkin rusak, dari luar jendela yang mungkin tengah haus merajut hujan, bahkan tumpukan hanger dan plastik yang mungkin tergoyang menanggapi gerakan halus karpet untuk melindungi tubuh saya dari dinginnya lantai kamar. Tak ada satupun yang benar. Saya tidak menemukan apa2.

Bertolak ke samping kanan, saya melihat bahwa kotak sterofoam bekas makan malam saya belum sempat dibuang, bau sayuran sisa bahkan masih menyengat di sekitaran indera penciuman saya. Saya amati permukaan kotak yang terbuka, ternyata sudah ada sekelompok semut yang mengerubungi remah-remah sisa makanan tersebut. Mungkin karena beberapa bagiannya mengandung gula, saya kira. Telisik punya telisik, ternyata kumpulan semut itu menggerogoti wadah berbahan sterofoam tersebut, karena jumlah mereka cukup banyak, hal itu menimbulkan suara yang mampu terdengar oleh saya malam ini. Ah, akhirnya saya menemukannya!

Sepintas saya merenung, mendapati bahwa ada hal yang mampu ditangkap hati yang terbuka. Sekumpulan semut, meski kecil, mampu mendatangkan kekuatan yang besar ketika mereka terorganisir melakukan sesuatu. Mungkin begitulah dakwah, seharusnya berjamaah dalam harmoni sanggup memberikan banyak arti. Oh, Kawan, sampai kapan kita akan berpaling dan bersikukuh mencari jalan untuk diri sendiri? u_u

Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...