Skip to main content

Friksi

Sore itu saya sedang berdiri kaku di tepi trotoar, sekedar untuk menatap mentari yang beranjak pergi. Di kejauhan, ia masih mengintip malu-malu di balik awan. Sesekali sekawanan burung  yang mencari sarang berteduh, saya kira, melintas di antara saya dan mentari itu. Di kejauhan yang lain, ada asap mengepul yang tak sabar menunggu antrian, warnanya hitam pekat dan terlihat seperti apusan krayon abu dari tempat saya berdiri.

Saya terpana, menyadari bahwa Kota Bandung tempat saya merantau ini ternyata sudah bukan lagi kota petani, melainkan kerajaan besar karyawan dan karyawati industri. Seksama saya tatap langit tadi, ia sudah tak mampu menampakkan kecerahan yang saya harapkan. Meski enggan, akhirnya saya menyerah. Saya seret langkah menuju tempat peristirahatan.

“Sih, emang apa salahnya menikah dulu sebelum kamu beneran hijrah?”
Sahabat saya, yang sejaki tadi berdiri di pinggir saya, lagi-lagi menanyakan hal yang sama. Mungkin karena tak kunjung mendapat jawaban, ia masih bersikeras bertanya lagi dan lagi, hingga rasanya saya ingin meninggalkannya sendirian dan pergi menjauh. Ia menatap saya lekat sambil berusaha menyamai irama langkah saya yang terburu-buru.

Baiklah, saatnya menjawab...

“Kamu tahu, kita punya tiga unsur yang melekat pada diri setiap orang; ego, nurani, akal”, kata saya, dan ia mendengarkan dengan sangat baik.

“Lalu?” tanyanya.

“Saat ini, kupikir, egoku sudah berjalan jauh mendahului dua unsur lainnya.”

“Kalo gitu, kamu jangan egois!” Lagi, fatwanya menyembur keluar.


“Ah, Please jangan lagi...”

Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...