Skip to main content

Being Ignorance (Part 1)

Di tengah padatnya rutinitas kampus dan pasca kampus, izinkan saya menyisihkan sebagian benang kusut yang sudah sekian lama tertanam di dalam kepala. Karena bisa jadi, setelah ini seuntai benang itu akan tersulam menjadi sebingkai sulaman indah nan layak dipajang.

Saya, mulai terbiasa berjalan sambil memikirkan banyak hal. Di dalam kepala ini, tidak pernah sedetik pun terhenti kelebat rencana yang diam2 hampir membuat saya gila. Terkadang bahkan saya mulai meracau sendiri. Saya berdoa semoga ini bukan merupakan salah satu gejala kelainan mental yang diam2 hinggap dalam diri saya. Pun dalam diri berdoa, semoga ini bukan pertanda bahwa saya telah mengalami depresi luar biasa.

Di dalam tas saya, ada banyak coretan yang entah kenapa bukan merupakan bagian dari catatan perkuliahan. Setelah saya baca, ternyata itu merupakan 'To Do List' yang biasa saya tulis sehari2. Cerobohnya saya, kertas2 itu tidak pernah saya buang. Saya berharap suatu hari nanti saya bisa membaca ulang kertas2 itu dan mulai memikirkan betapa saya telah membuang waktu dengan kesia-siaan yang tak pantas dibanggakan. Namun sayangnya, harapan itu selalu berakhir dengan tumpukan kertas 'To Do List' yang teronggok di kedalaman tempat sampah. Pun peningkatan produktivitas yang saya mimpikan selalu berakhir dengan kondisi badan tersungkur tertidur di atas lantai tak beralas.

"Kalo kamu begini terus, kapan kamu bisa mengatur kebijakan? Jangankan mengurusi ummat, mengurusi diri sendiri saja kamu tak mampu!"

Saya tak mengerti. Bagian antagonis dalam diri saya selalu berhasil melecutkan cambuknya. Dan saya, dengan segala kelemahan hanya bisa menangisi diri sendiri. Entah kenapa ada begitu banyak kepedihan saat waktu yang limited ini tak cukup mengembangkan segala mimpi dan tatanan strategi yang sudah begitu membuncah dalam dada.

Saya masih ingat. Uwak saya, Surya, meninggal karena buruknya tatanan layanan kesehatan dan kepedulian di desa. Kakak saya, Andi, meninggal karena buruknya pendidikan imunisasi anak. Adik saya, Sahid, mengalami kelainan syaraf karena lambatnya pelayanan Rumah Sakit. Ini bukan tentang dendam yang tertanam akan sistem pemerintahan terlebih akan bagian kesehatannya, tapi ini tentang sejauh mana kepiluan masa lalu ini akan memberikan dorongan bagi saya untuk mengatur sistem yang sudah terlanjur carut marut di desa yang saya cintai itu.

Saya mengerti bahwa dalam suatu sistem pasti ada titik lemahnya, saya mengerti bahwa dalam setiap pelayanan pasti ada lambat dan kurangnya. Saya sangat mengerti. Tapi saya tidak bersedia jika segala kelemahan, kelambatan dan kekurangan itu terjadi pada keluarga saya. Dan saya yakin, tidak ada seorang pun yang akan bersedia mengalami hal demikian. Silakan gagal, tapi jangan suguhkan kegagalan itu di hadapan saya.

Di kampus ini, di titik terdekat, saya harus mengatur sistem mentoring untuk beberapa kelompok yang sedang saya pegang. Dalam sedikit unit itu, waktu yang harus saya luangkan per pekannya menghabiskan banyak sekali jatah belajar mandiri saya. Kemudian saya mulai berpikir, bagimana caranya saya bisa mengatur sistem saat satu saja kepala keluarga di desa saya tinggalkan tanpa pengawasan? Oh, ini masalah baru.

Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...