"Kau
camkan ini, Borno. Banyak sekali orang yang jatuh cinta lantas sibuk dengan
dunia barunya itu. Sibuk sekali, sampai lupa keluarganya sendiri, teman
sendiri. Padahal, siapalah orang yang tiba-tiba mengisi hidup kita itu?
Kebanyakan orang asing, orang baru. Mei misalnya, baru kau kenal setahun
kurang. Sedangkan Andi? Kau kenal dia sejak bayi, satu ayunan. Apa yang telah
dilakukan Mei buat kau? Apa yang tidak dilakukan Andi? Apa Mei pernah
menyelamatkan kau yang hampir tenggelam di Kapuas?
Kau
lupa, Borno. Kalau hati kau sedang banyak pikiran, gelisah, kau selalu punya
teman dekat. Mereka bisa jadi penghiburan, bukan sebaliknya tambah kau abaikan.
Nah, itulah tips terhebatnya. Habiskan masa-masa sulit kau dengan teman
terbaik, maka semua akan lebih ringan."
***
"Kau
tahu, Andi, dari begitu banyak kalimat bijak tentang cinta yang kau catat
berbulan-bulan ini, untuk orang seperti kau, cukup camkan saja kalimat yang
satu ini, sisanya lupakan. Camkan, bahwa cinta adalah perbuatan. Nah, dengan demikian,
ingat baik-baik, kau selalu bisa memberi tanpa sedikit pun rasa cinta, Andi.
Tetapi kau tidak akan pernah bisa mencintai tanpa selalu memberi."
***
Pak
Tua
"Kau,
Aku, dan Sepucuk Angpau Merah", Tere Liye
Comments
Post a Comment