Skip to main content

Just a Note

Bahagia, bangga. Aku punya sejuta rasa itu sekarang, mengalir secara alami dalam diriku dengan debit yang drastis fantastis. Senyumku sudah tidak bisa lagi tertahan. Semoga ini bukan pertanda bahwa aku sudah tidak lagi waras hehe. Dalam diriku, aku sangat optimis bahwa esok akan SELALU lebih baik :) Aamiin...

Aktivitasku beberapa hari ini cukup padat. Pagi kuliah, sore berkeliaran ke berbagai daerah. Kadang aku membantu kawan2ku menyelesaikan tugas di 'markas', kadang pergi ke suatu tempat untuk menyelesaikan tugas makalah, dan tak jarang pula sengaja menginjakkan kaki ke tempat2 baru demi mencari inspirasi. Pelan2, aku mulai mengerti bahwa aku sangat menyukai kegiatan ini. Ya, nampaknya hijrah adalah kata yang sangat menarik dalam benakku. Dan seringnya aku berdoa, semoga suatu saat dapat kulalui berbagai negara, terutama Eropa.

Beberapa waktu lalu, aku mendapat sebuah telepon khusus dari orang tuaku. Mereka yang biasanya bicara tidak lebih dari 2 menit, kemarin mampu menghabiskan waktu sebanyak 20 menit untuk bercakap2. Aku senang, rasanya seperti menemukan kembali duniaku di rumah. Candaan Bapak, malu2 Ummi, cerewetnya adik2, nakalnya Alif, O Allaah, hidupku sangat sempurna. Betapa aku bersyukur memiliki orang2 yang begitu peduli padaku. Walau aku lebih sering menentang aturan2 orang tua dan kadang terlalu asyik dengan dunia baruku di Bandung, mereka tak pernah berhenti mengkhawatirkanku dan menelepon bahkan hanya untuk sekedar menanyakan kabar.

Dalam percakapan kami di telepon, ada sepenggalan cerita yang menarik. Entah disengaja atau tidak, Bapak bertanya tentang kapan waktu liburanku tiba. Aku sontak kaget dan kikuk. Malu karena tidak pernah berinisiatif menyempatkan diri pulang ke rumah, hingga terpaksa Bapak sendiri yang harus menanyakan hal itu. Ah, Bapak, maafkan anakmu ini :'(

Entah terilhami oleh pertanyaan Bapak atau bukan, kuputuskan pekan depan aku akan (in syaa Allaah) pulang. Ada banyak inpsirasi yang kini bisa kuhadiahkan untuk mereka. Tentang visiku, tentang prestasi2 hidupku, pengalaman2ku menjelajah kota beberapa waktu lalu, serta bunga mawar yang kutanam sebagai rasa syukurku pada keindahan.

Untuk menutup malam ini, aku ingin membagikan sebuah video yang sangat menarik. Semoga kalian terinspirasi dengan apa yang disampaikan si pembuat cerita :)

Silakan dibuka Di sini

Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...