Skip to main content

Momentum Malam Pertama Ramadhan

Kau tahu bagaimana malam pertama Ramadhan menjadi amat sakral pula dinantikan banyak insan? Dengar, di malam pertama itu, di surga angin sejuk berhembus dari bawah 'Arasy. Bau harum semerbak di segala penjuru. Dedaunan bagai kristal yang berdenting di antara batang-batang pohonnya, menghasilkan bunyi paling indah dan tidak ada yang lebih baik daripadanya. Para bidadari yang teramat cantik lengkap dengan kulitnya yang bagai transparan itu bermunculan di surga bagian atas kemudian bertanya pada Ridhwan malaikat penjaga surga, "Duhai, malam apakah ini?" Kemudian Ridhwan menjawab, "Ini adalah malam pertama Ramadhan" Para bidadari itu bertanya lagi, "Adakah lelaki shalih di dunia yang telah datang melamar kepada Allah swt dan akan mengawininya dengan kami?

Ya, benar sekali, Shalih/Shalihah. Pada malam pertama Ramadhan, keberkahan untuk mereka yang beriman dan mengerjakan amal kebaikan termasuk puasa serta menghidupkan malam-malam, telah disediakan oleh Allah untuknya keberkahan yang tidak akan pernah bisa dibandingkan dengan keindahan apapun di dunia. Sungguh rugi mereka yang melewatkan bulan penuh berkah ini lalu meninggalkan kewajibannya untuk berpuasa serta keindahan menghidupkan malam-malam, sedang sejatinya di bulan ini begitu banyak keutamaan yang Allah karuniakan.

Shalih/Shalihah, malam ini adalah kali pertama kesempatan kita untuk melaksanakan shalat tarawih yang kemudian dilanjutkan dengan ibadah puasa. Semoga kita termasuk orang-orang beruntung yang senantiasa merayakan keagungan malam pertama Ramadhan dengan lafaz zikir dan lantunan ayat suci Al Qur'an.

Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...