![]() |
Sumber |
Sayat...Ya, hatiku tersayat
Lekat mataku menatap kosong
Lekat kerongkonganku tercekat
Oh, Rabbi...
Katakan padaku
Mengapa begitu sesak dada ini?
Bulir tangis,
Tak kuasa aku menahannya
Gigiku bergemeletuk
Jemari saling meremas
Perempuan...
Ya, perempuan...
Mereka dibesarkan dengan kasih dan sayang
Dibelai dengan kelembutan seorang Ibu
Juga kebijaksanaan seorang Ayah
Mereka disimbahi munajat pengharapan di setiap sepertiga malam
Mereka adalah tumpuan orang-orang yang membesarkan namanya
Mereka kian dinanti
Agar mendekatkan surga bagi sang kekasih hati
Namun, lihatlah kini!
Jasadnya terbujur kaku
Tiada yang tersisa atasnya selain berita duka dan fitnah orang-orang terhadapnya
Seorang lelaki telah menjatuhkan kehormatannya
Hanya karena syahwat
Hanya karena syahwat...
Lihatlah...
Bulir air mata mengalir dari kedua mata sang Ibu
Sedang hati sang Ayah remuk sudah
Oh, lelaki...
Tidakkah kau malu?
Ataukah memang hatimu sudah berubah jadi batu?
Rabbanaa...Rabbanaa..
Lindungilah perempuan-perempuan kami...
Tegarkan hati setiap Ibu
Lapangkan dada setiap Ayah
Karena sesungguhnya,
Tiada dan upaya hamba
Melainkan atas izin dan kuasa-Mu
Comments
Post a Comment