Skip to main content

Semoga Saja

"Kamu itu bagusnya hmmm..."
Dia kembali berpikir. Sangat dalam.

Siang itu, kami kembali berbincang. Tepat sehari setelah seminar tugas akhir II-ku. Dia ingin ditemani makan siang, katanya. Ah, alasan! Bilang saja kamu kangen ngobrol denganku, kataku dalam hati. Dia cerewet sekali, membuka topik baru begitu sering, bertanya padaku tentang ini dan itu. Yah, mungkin karena sudah beberapa waktu ini kami jarang bertemu. Dia sibuk dengan timnya, aku sibuk dengan urusan akademikku. Begitulah, begitu banyak hal di antara kami yang tidak kami saling ketahui kemudian.

Sejak lama nampaknya dia sudah tahu. Aku bersimpati padanya, begitupun dia, kukira. Ini adalah sebuah hubungan yang sangat produktif bagiku. Seringnya kami saling berjarak, bahkan tak mampu bertegur sapa meski lewat media sosial. Namun, kami berkembang di dunia masing-masing. Dia menjadi seorang pemimpin yang sangat tangguh, bahkan tak kusangka, kini dia mampu memberikan komando dengan sangat baik dibandingkan 2 tahun lalu. Akupun begitu, meski tidak gemilang sepertinya, aku merasa jauh lebih santai dalam menyikapi setiap perkara, benar-benar mengambil sudut pandang yang baru. Berbeda dengan diriku dulu yang cenderung tempramen dan sangat kekanakan. Aku yakin, dia juga tercengang melihat perubahan yang sangat banyak pada caraku menyampaikan ide-ide serta memaparkan semua yang telah kualami beberapa waktu ini.

Kadang ketika sendiri, aku memikirkannya. Betapa lucunya saat dia benar-benar marah. Dia sering mengeluh tentang batapa cueknya aku, tak mampu membedakan kapan orang lain serius atau bercanda, bahkan tak sadar saat seseorang melimpahiku dengan perhatian yang begitu banyaknya. Memang, kami sungguh jauh berbeda, dari karakter, hobi, bahkan visi. Namun, entah mengapa, kami begitu nyaman berada di sisi satu sama lain. Dan mungkin akan selalu begitu. Aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...