Skip to main content

Aku dan Buku

Malam di asrama lt. 4. Gorden jendela masih terbuka. Bukan, bukan hanya terbuka, lebih tepatnya jendela itu tidak dilapisi gorden sama sekali. Sepintas di luar gelap, bayang2 pepohonan menghitam melukis polosnya langit malam. Segalanyanya terasa kian pekat, ini sudah beberapa menit menjelang pergantian hari. Suhu udara melonjak turun, menggoda kedua mata untuk terus menutup dan menggerakkan tangan untuk terus menarik selimut. Andaikan tidak teringat bahwa aku belum melaksanakan shalat isya, aku yakin kakiku tak akan berani beranjak turun dari kasur.

Mataku menerawang. Ingatanku berpacu mengarahkanku pada beberapa buku yang tergeletak di meja kamar. Sudah sekian lama sejak aku berhenti membaca. Buku2 yang dulu sengaja dikumpulkan; novel, komik, buku2 agama, bahkan buku2 bimbingan belajar menjahit masih terbalut rapi oleh bungkus plastiknya. Kasihan sekali. Setidaknya, aku merasakan kesamaan antara diriku dan buku2 itu; kami adalah single parent di waktu yang tidak tepat. Jika buku2 itu ditinggalkan oleh pembacanya, aku sempat mengalami kegagalan karena merasa ditinggalkan oleh partner kerja T^T #halah



Berbicara tentang buku, aku teringat dengan pameran yang diadakan oleh Gramedia beberapa waktu lalu. Di dalam ruang yang terbilang sempit karena hanya memiliki luas sekitaran 10 kali 10 meter itu, segala aktivitas tertumpah ruah di sana; entah itu hanya sekedar melihat2, membaca sampul dan ringkasannya, berjalan menemani teman yang sibuk mencari buku2 kesukaannya, atau entah aktivitas lain yang meramaikan suasana. Hmm alangkah bahagia berada di ruang penuh ilmu, buku2 itulah yang setia membuka simpul menuju dunia baru. Mereka memanggil, mereka ingin dibaca.

Kawan, sudahkan engkau membaca di hari ini?
Entah itu membaca alquran, buku2 islam, buku2 ensiklopedia, atau lainnya?
Jika belum, tak rindukah engkau pada buku2mu?
Yuk biasakan kembali membaca, biasakan menata diri untuk terus membuka jendela dunia ^^


"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang telah menciptakan; Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah; Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajari manusia apa yang tidak dia ketahui" (QS al-‘Alaq [96]: 1-5)

Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...