Karya : Jalaludin Rumi
Bila tak kunyatakan keindahan-Mu
dalam kata,
Kusimpan kasih-Mu dalam dada.
Bila kucium harum mawar tanpa
cinta-Mu,
Segera saja bagai duri bakarlah aku.
Meskipun aku diam tenang bagai ikan,
Tapi aku gelisah pula bagai ombak
dalam lautan
Kau yang telah menutup rapat
bibirku,
Tariklah misaiku ke dekat-Mu.
Apakah maksud-Mu?
Mana kutahu?
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam
iringan ini selalu.
Kukunyah lagi mamahan kepedihan
mengenangmu,
Bagai unta memahah biak makanannya,
Dan bagai unta yang geram mulutku
berbusa.
Meskipun aku tinggal tersembunyi dan
tidak bicara,
Di hadirat Kasih aku jelas dan
nyata.
Aku bagai benih di bawah tanah,
Aku menanti tanda musim semi.
Hingga tanpa nafasku sendiri aku
dapat bernafas wangi,
Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat
membelai kepala lagi.
Comments
Post a Comment