Skip to main content

Move On dengan 1% Inspirasi

Halo, Moonaaaa~~~ (Gak tau manggil siapa :p)

Baru saja saya beli rujak, seperti biasa isinya cuma nangka dan nanas, seperti biasa rujaknya ditaburi bumbu kacang tanpa bumbu pedas. Huuuh, mantap! Alhamdulillaah...

Siang ini saya ingin ngeluh, kepada siapa entah. Ingin ngeluh tentang diri sendiri; tentang begitu malasnya saya, kurang terkoordinir dan lamban dalam menjemput inspirasi. Aaaaa bener deh kata Einstein, sukses itu berasal dari 1% inspirasi dan 99% kerja keras. Hei dude! Kerja keras saya saja masih kurang, inspirasi juga lamban terus dijemput.

Oke. Cukup ngeluhnya.

Sekian ratus detik lalu, bersebab seseorang menggunakan komputer saya di kantor, membuat saya nganggur dan saya enggak betah dengan ke-nganggur-an itu, saya memutuskan datang berkunjung kembali (setelah sekian abad lamanya) ke Salman Reading Corner. Asal saja saya ambil satu buku dari rak. Tada! Buku yang saya ambil ternyata karya Om Jamil Azzaini yang judulnya 'Move On'. Duh pas banget. Pas banget untuk saya yang akhir-akhir ini gagal move on dari rasa malas dan sedikit berpikir lebih sering.

Koleksi Pribadi
 Saya akhirnya memutuskan meminjam buku itu, kenapa? Karena saya lihat foto salah satu teman SMA saya, sebut saja inisialnya Ahmad Sholahuddin Annabani terpampang setengah halaman di dalamnya. Oh iya, wajar sih, dia kan putranya Om Jamil hmm...Eits, bukan itu kok alasan utamanya, uhuk! Tanpa sengaja pas banget saya membaca cuplikan tulisan Om Jamil tentang pentingnya mendeklarasikan mimpi baik terhadap Tuhan, manusia, terutama diri sendiri. Iya, mendeklarasikan mimpi-mimpi kamu itu loh, yang barisnya banyak tapi endingnya cuma wacana.

Saya sadar, selama ini saya kurang mampu menyusun prioritas dengan baik. Ada kalanya hal-hal remeh saya kejar dengan tenaga berlipat, hal-hal krusial justru saya kesampingkan. Seperti yang kamu tahu, apa yang saya lakukan itu enggak sehat, bahkan keliru.

Setelah saya pikir lagi, "Oh iya, mungkin melalui buku ini Allah ingin men'jewer' kuping saya." Iya sih, manusia berkepala batu seperti saya yang kurang peka dengan nasihat orang lain memang sekali-kali harus dikerasi. Mungkin selama ini Allah sudah menyodorkan saya banyak sekali hikmah dan inspirasi untuk berkarya dan menjadi manusia yang penuh manfaat, tapi dasar saya yang susah melihat celah yang Allah berikan.

Mulai hari ini, saya ingin menjemput inspirasi saya. Saya enggak ingin hanya menjadi setitik debu, saya ingin menjadi seseorang yang besar di mata Rabb saya, seseorang yang mampu menuai senyum kelak ketika menemui Rasul saya, seseorang yang mampu membanggakan dan membahagiakan suami, orangtua, keluarga, dan semua orang yang mencintai saya.

Berikut secuplik inspirasi untuk kamu dari Om Jamil...

 ***

Hidup Cuma Sebentar

Hidup cuma sebentar, maka jangan sebentar-sebentar boong alias ngibul.
Hidup cuma sebentar, maka jangan sebentar-sebentar ngutang.
Hidup cuma sebentar, maka jangan sebentar-sebentar tidur.
Hidup cuma sebentar, maka jangan sebentar-sebentar marah dan ngambek.
Hidup cuma sebentar, ngapain buang-buang waktu sama pacar.
Hidup cuma sebentar, kok, ada yang bodoh-bodohnya buang waktu percuma.
Hidup cuma sebentar, kok, ada yang mau berlama-lama hidup enggak jelas tanpa arah.
Hidup cuma sebentar, jadi berusahalah setiap detiknya mendatangkan pahala.
Di mana kau paling banyak menghabiskan waktu? Pastikan di situlah hasil dan pahala mengalir kepadamu.
Hidup di dunia hanya sebentar, tetapi menentukan hidupmu yang abadi, pastikan tidak menjadi orang yang rugi.

Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...