Skip to main content

Monday Without You

Hai, apa kabar?
Sesiang ini, bagaimana entah perut saya terasa lapar. Akhir-akhir ini pola makan saya alhamdulillaah membaik, hampir setiap hari dari pagi hingga malam saya jarang merasa kenyang (T.T)

Beringsut dari kasur yang nyaman, saya buka aplikasi GO-Food dan mulai mencari kira-kira makanan apa yang bisa saya makan. Ahaha, asli bukan karena saya merasa begitu bersemangat menggunakan produk teknologi, melainkan karena begitu malasnya saya di hari Senin (yang terasa seperti masih weekend ini) untuk keluar kost. Alhasil, delivery makanan selalu menjadi pilihan terbaik.

Tidak sampai setengah jam menunggu. Voila! Pesanan saya datang. Salad sayur dengan tambahan daging dan telur rebus. Jika suami saya di sini, saya yakin dia akan berdecak heran (lagi). "Makan sesuatu yang mengenyangkan dong!" katanya, kemarin lusa ketika kami berdiskusi (yang lebih mirip dua anak kecil bertengkar) akan pesan apa lewat GO-Food dan saya bersikukuh ingin memesan salad.

Koleksi Pribadi

Koleksi Pribadi

Omong-omong soal makanan, saya dan suami memiliki selera menu yang berbeda. Jika suami saya kerap menyukai makanan-makanan kering berbunyi kriuk ketika digigit, saya justru suka makanan-makanan 'basah', seperti salad sayur yang saya pesan ini misalnya. Begitupun soal minuman. Suami saya sangat suka minuman hangat yang tidak terlalu manis, berbeda dengan saya yang selalu memesan minuman dingin dengan porsi gula berlebih. "Gula itu enggak bagus, beresiko diabetes," katanya, setiap kali saya menambahkan satu demi satu sendok ke dalam gelas berisi teh. Haha, rasanya menarik sekali harus beradaptasi tentang banyak hal dengannya, orang yang baru saya kenal 2 bulan terakhir.

Fyi, pola hidup saya berubah sejak kedua telinga saya mendengar begitu banyak nasihat dari suami. Dulu saya sering terlambat makan. Jangan tanya menu apa saja yang biasa saya pesan, karena hampir semua makanan yang saya sukai mengandung kolesterol dan gula tinggi. Dulu saya juga jarang sekali olahraga, sayangnya sampai saat ini masih tetap begitu. Saya suka sekali drama, dan rasanya dulu saya sering begadang hanya karena maraton nonton kemudian bangun kesiangan esoknya. "Mimih, meninggalkan hal yang sia-sia itu berpahala loh" ujarnya santai. Ah! Saya tertohok sekali T.T

Oh iya, kemarin sore dia menuju Jakarta, meninggalkan Bandung (lagi). Aaaaa beginilah LDM (very long long distance marriage), rasanya seperti waktu saya bertambah 2 kali lipat lebih panjang ketika dia pergi. Ada begitu banyak hal yang bisa dikerjakan memang, tetapi kebosanan selalu menggantung berat di bawah kelopak mata.

Oke, selesai makan mari kerjakan sesuatu yang bermanfaat! Itadaikimasu! ^^

Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...