![]() |
Ilustrasi |
Hai, bagaimana kabar angin pagi ini?
Kau tahu, ketika menulis bait demi bait puisi tadi pagi, aku teringat kembali. Rasanya sudah lama ketika rasa percaya diriku hilang, berganti dengan ragu dan kecamuk yang mengkerat di dalam kepala. Aku mulai lupa bagaimana indahnya menikmati cahaya mentari pagi, apalagi suara angin yang mengendus dedaunan balkon asrama lantai 2 itu.
Oh, ada apakah gerangan sebenarnya?
Aku mencari setitik inspirasi di dalam tulisan. Tapi kemudian tiba-tiba kantung mataku terasa penuh. Sembari menelusuri ukiran pensil dan kertas yang kupegang, tidak terasa air mataku mengalir dan aku mulai kehilangan gairah untuk kembali menghadapkan perhatian pada puisi-puisi itu. Kesal dengan apa entah, aku merobek kertas lalu melempar pensil ke seberang jendela.
Katakan padaku, bagian mana dari seluruh perjalanan yang kutempuh selama ini, yang telah membuatku linglung dengan tujuan hidupku sendiri?
Benarkah perjalanannya, ataukah hatiku yang kini mulai kehilangan arah?
Satu saja, beri aku petunjuk agar aku bisa kembali berpikir jernih.
Angin, sungguh, ada apakah dengan batinku?
Comments
Post a Comment