Skip to main content

Jesus Christ Dalam Al-Qur'an

Pandangan Islam tentang Yesus berbeda dengan ajaran Kristen. Perbedaan utama terletak pada persoalan ketuhanan Yesus, yang dalam manuskrip al-Qur'an dan bahasa Arab disebut Isa al-Masih. Pemeluk Islam mempercayai Isa Al-Masih adalah seorang nabi dan juga seorang rasul yang diutus khusus untuk bangsa Israel.
Dalam ajaran Islam, ia termasuk salah satu nabi yang termasuk rasul Ulul Azmi, yaitu rasul yang sabar dan tabah dalam mendakwahkan ajaran Allah. Nama Yesus sendiri (tanpa kata ganti orang) disebutkan sebanyak dua puluh delapan kali di dalam al-Qur'an.

Beberapa catatan penting mengenai Yesus dalam al-Qur'an dan hadist:
  • Silsilah Isa tersambung dari Ibrahim melalui putranya Ishak, dimana Nabi Muhammad juga berasal dari keturunan saudaranya Ismail.
  • Isa adalah salah satu nabi yang tergolong dalam ulul azmi, yakni nabi dan rasul yang memiliki kedudukan tinggi (istimewa) bersama dengan Muhammad, Ibrahim, Musa dan Nuh.
  • Isa hanya diutus khusus untuk kaum Bani Israil.
  • Isa bukanlah Tuhan maupun anak Tuhan, melainkan salah seorang manusia biasa yang diangkat menjadi nabi dan rasul, sebagaimana juga setiap nabi lain yang diutus pada masing-masing kaum.
  • Kelahiran Yesus terjadi dengan ajaib, tanpa ayah biologis, atas kekuasaan Tuhan. Ibunya yang bernama Maryam, adalah dari golongan mereka yang suci dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.
  • Isa memiliki beberapa mukjizat atas kekuasaan Tuhan. Di samping kelahirannya, Ia mampu berbicara saat berumur hanya beberapa hari, Ia berbicara dan membela Ibunya dari tuduhan perzinaan. Dalam Qur'an juga diceritakan saat Ia menghidupkan orang yang sudah mati, menyembuhkan kebutaan dan lepra.
  • Isa menerima wahyu dari Tuhan yakni Injil (merujuk pada perjanjian baru agama Kristen), namun versi yang dimiliki oleh umat Kristiani saat ini, menurut umat Islam telah diubah dari versi aslinya. Beberapa pendapat dalam Islam menyebutkan bahwa Injil Barnabas adalah versi Injil paling akurat yang ada saat ini.
  • Isa as tidak dibunuh maupun disalib, Tuhan membuatnya terlihat seperti itu untuk mengelabui musuh-musuhnya. Terdapat beberapa pendapat yang mengatakan bahwa salah seorang musuhnya diserupakan dengan dia, sedangkan Isa sendiri diangkat langsung ke surga dan musuhnya yang diserupakan tadi adalah orang yang disalib. Sementara pendapat lain (antara lain Ahmad Deedat dengan bersumber dari Alkitab) mengatakan bahwa Isa benar-benar disalib namun tidak hingga mati kemudian diangkat ke surga. Terdapat pula pendapat lain yang mengatakan bahwa yang disalib oleh tentara Roma bukan Isa melainkan salah seorang pengikutnya yaitu Yudas Iskariot.
  • Isa masih hidup dan berada di surga, suatu hari Ia akan datang kembali ke bumi untuk melawan Dajjal dan merupakan salah satu tanda-tanda dekatnya akhir zaman.
  • Isa bukan penebus dosa manusia, Islam menolak konsep dosa turunan dan menganut konsep bahwa setiap manusia bertanggung jawab dan hanya akan diadili atas perbuatannya sendiri.


“Katakanlah : Dia-lah Allah yang Maha Tunggal; Allah adalah tumpuan segala harapan; Dia tidak beranak dan tidak peranakkan; Dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya”
(QS. Al-Ikhlas, 112: 1-4)

Dalam pemahaman Islam, Jesus Christ (Islam mengenalnya dengan nama Rasul Isa Al-Masih AS), seperti juga Muhammad, meskipun manusia suci, adalah manusia biasa sebagai makhluk yang kebetulan utusan Allah SWT. Umat Islam wajib mengimani Isa sebagai Rasulullah, yang tanpa keyakinan tersebut maka gugurlah nilai keimanannya sebagai umat Islam karena melanggar Rukun Iman. Namun demikian, mempercayai Isa sebagai Tuhan yang kekal (divine) sebagai anak bahkan dianggap Tuhan adalah merupakan dosa besar (baca: musyrik) karena mempersekutukan Allah dengan mempersamakan-Nya dengan makhluk-Nya.


Referensi:
Saksono, Tono P.hD. Simfoni Dzikir Jagat Raya. 2006. Bekasi: Pustaka Darul Ilmi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pandangan_Islam_tentang_Yesus (Diakses 2 Januari 2014 pukul 11.52 WIB)

Comments

Popular posts from this blog

Tahapan Kaderisasi

Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas, berarti : Orang yang mampu menjalankan amanat. Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi. Secara utuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, teruji dalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna. Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan diri...

Tazkiyatun Nafs

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (orang) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Hasyr: 18) Ayat di atas dimulai dengan perintah bertaqwa kepada Allah dan diakhiri pula dengan perintah yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa landasan berpikir, serta tempat bertolak untuk mempersiapkan hari esok haruslah diisi dengan taqwa. Kemudian ayat di atas juga menjelaskan kepada orang yang mengaku beriman kepada Allah agar mempunyai langkah antisipatif terhadap kemungkinan apa yang terjadi esok. Syeikh Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam bukunya ‘Ruhniyatut Da’iyah’ mengajarkan kepada kita bagaimana meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan lima ‘M’ yaitu: Mu’ahadah, muraqabah, muhasabah,  mu’aqabah dan mujahadah. Mu'ahadah Mu'ahadah yakni mengingat dan mengokohkan kembali ...

Pangan Fungsional

I.          Latar Belakang Salah satu penyebab meningkatnya penderita penyakit degeneratif di masyarakat adalah kerusakan sel tubuh sebagai akibat aktivitas unsur radikal bebas yang terdapat dalam bahan makanan. Keadaan ini bisa terjadi karena kurangnya asupan bahan-bahan aktif yang dapat mencegah reaksi autooksidasi dari radikal bebas tersebut. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dibutuhkan asupan makanan, baik berupa sayuran, buah-buahan yang merupakan sumber antioksidan. Aktivitas antioksidan dapat menangkap radikal bebas, sehingga sel-sel yang rusak dapat dicegah ataupun diperbaiki. Selain dari sayuran dan buah sumber antioksidan juga dapat berasal dari tanaman  obat, jahe, mengkudu, lidah buaya, pegagan, temulawak, asitaba dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut dapat bermanfaat sebagai sumber antioksidan misalnya flavonoid, tanin, polifenol dan lain-lain. Tanaman biofarmaka yang berfung...